Friday, January 3, 2014

Blogspot, re-visited

Setelah hampir 1 tahun vacuum (bukan cleaner)...blog yang sempat 'dikubur' sementara ini akhirnya kembali dibuka...  *ga usah tepuk tangan biasa aja lah... :)

Menurut saya, ini adalah salah satu dari sekian banyak blog di dunia, yang isinya sangat tidak terstruktur...tanpa tema...tanpa konsep...dan yang terburuk adalah....tanpa dedikasi... *halahhh

Hari ini masih hangat2 nya perayaan tahun baru 2014...new year...(and then so what)? :D
Sebagian orang menikmati pergantian tahun dengan berbagai cara, yang penting seru. Dari yang sekedar kumpul bersama teman, keluarga....dari yang sekedar ngobrol ditemani makanan ringan....dari yang bakar2 ikan atau sejenisnya....hingga yang ber'dugem' ria....bahkan konon kabarnya tidak sedikit yang merayakan pergantian tahun dengan 'giving up their virginity'....(waawwww)....  Anyway, inilah dunia saat ini :).

What about me? Saya termasuk orang yang tidak tahu cara bersenang-senang (setidaknya bersenang-senang dengan cara 'keren'). Pergantian 2013 ke 2014 saya habiskan di depan TV sambil menikmati beberapa film dari DVD (bukan film dewasa....film normal-normal saja yang tayang di 21 ko').

Ditengah kejenuhan malam tahun baru, setelah suara ledakan-ledakan mesiu yang menggelegar di atas langit Kota Bogor mulai reda....tiba-tiba ide 'gila' pun muncul.  Tiba-tiba terbersit sebuah pikiran, "hmmm...kenapa tidak mencoba membuat sesuatu yang berbeda malam ini?"

Akhirnya tanpa fikir panjang...saya pun mengambil gitar kesayangan, si Cort EVL-K5...bersama pasangan setia nya...Amplifier Vox VT 20+. Yup, malam itu muncul ide untuk mebuat sebuah arransmen untuk lagu yang paling abadi sepanjang masa....Auld Lang Syne...lagu wajib di setiap malam tahun baru.

Singkat cerita, proses dimulai dari pengumpulan ide dan konsep...tidak pakai lama...konsep arransmen yang saya pilih untuk lagu Auld Lang Syne adalah Punk Rock. Kenapa Punk Rock? Karena itu yang paling mudah.... (baca: paling cocok buat pemusik paling amatir sedunia).  Proses pun dilanjutkan dengan 'check sound'...memilih sound yang paling pas (di telinga saya), diikuti dengan latihan beberapa kali.  Setelah itu...aksi pun dimulai.  Kamera video, Nikon Coolpix P310 pun disiapkan diatas tripod. Pengambilan video dilakukan dua kali, satu untuk rhytm, dan satu lagi untuk lead guitar.Skip...skip..skip....setelah melalui beberapa 're-take'...video pun selesai sudah.

Tentunya tidak berhenti sampai disitu....video pun harus naik ke proses editing (so keren banget bahasa nya). Dengan menggunakan alat bantu perangkat lunak Corel VideoStudio Pro X5 proses editing pun dilakukan. Ternyata proses editing tidak berjalan mulus, si Corel beberapa kali mengalami 'crash'.  Dugaan awam saya, sepertinya dia tidak sanggup menggarap 2 file video berukuran raksasa sekaligus.  Proses yang seharusnya mudah, akhirnya menjadi 'menjelimet'.

Sound dari masing-masing video harus dipisahkan dulu...menjadi file audio, yang kemudian digabung menggunakan perangkat lunak Audacity.  Setelah itu, proses dilanjutkan kembali di Corel.  Maaf terlalu 'menjelimet' untuk dideskripsikan...tetapi intinya...berhasil juga.  Sebuah video 'narcis' yang ala kadarnya....sebagai media untuk mengucapkan selamat tahun baru kepada teman dan kolega.

Here it is: http://www.youtube.com/watch?v=HrxbcaT16cU



Cerita punya cerita..pagi tadi...saya menemukan fakta baru.  Saya mencoba menggunakan perangkat lunak editing video lain, yaitu Pinnacle Studio Ver 15.  Waw...ternyata ini yang saya cari selama ini. Dari beberapa yang telah saya coba, rasa-rasanya Pinnacle yang terbaik.  Proses operasinya cepat, mudah, dan yang jelas stabil...selamat tinggal 'crash'.  Dengan Pinnacle, saya mencoba membuat versi lain dari video yang sama...dan hasilnya... NOT BAD!!

Here it is: http://www.youtube.com/watch?v=ovCPmfB3caM



Sekian dan Terima Kasih


Saturday, January 19, 2013

My Yamaha Soul GT Street Series (kesan 75 km pertama)

Baiklah tidak perlu panjang lebar....ini lah daftar kesan saya setelah menerima Soul GT baru saya dari dealer dan berjalan-jalan sejauh total 25 km.  Bahan bakar saya isi Pertamax milik Pertamina.


Kesan positif:

1. Ketakutan saya akhirnya tidak terjadi. Awalnya saya cukup khawatir dengan beberapa review dan keluhan di blog...ternyata masalah tersebut tidak terjadi pada Soul GT saya... Alhamdulillah...mudah-mudahan untuk seterusnya.

2. Tarikan memang smooth tidak terlalu menghentak...tetapi akselerasi hingga 60 kpj memang baik. Sayang karena masa indreyen...belum berani terlalu menggeber maksimal...ditambah lagi lintasan tidak memungkinkan.

3.  Lincah dan handling mantap. Dibawa ke jalan ramai...Soul GT lincah dikendarai..ringan di tangan, dibawa menikung saat lari sangat enak dan stabil, akeselerasi untuk nyalip-nyalip kecil di tengah kemacetan...cukup baik...tidak menghentak tetapi meluncur mantap.

4. Lari di jalan agak menanjak, terasa bertenaga...ada motor Mio Soul/Sporty anak gaul yg lagi geber2an hampir saya overtake di tanjakan kalau saja dia dia tidak menutup racing line nya...maklum di belokan...ada marka jalan dilarang menyalip....hehehe.

5.  Suara mesin halus, getaran mesin juga halus. Saat berdiri dengan standar tengah memang terasa sedikit bergoyang2 getar...tetapi saat sudah diduduki dan dijalankan...smootthhh....

6. Lampunya terang (ini jelas subjektif karena saya membandingkan dengan Vega R 2005 saya yang cahaya lampu nya ogah-ogahan)...hehe.

7. Motor ini ringan untuk digiring2 dan mudah saja saat harus memasang standar tengah.


Nah, untuk kesan negatifnya menurut saya adalah:

1. Memang...suspensi/shock Soul GT ini terbilang keras. Entah karena karakter shock nya memang demikian, atau karena ban nya yang terlalu kecil. Beberapa reviewer bilang bahwa ini adalah hal yang harus dikorbankan agar handling motor ini tetap stabil di kecepatn tinggi...  Lewat jalan non hot-mix...haduh tangan bergetar...jadi harus jalan perlahan.  Tapi tak apalah, lagi pula lebih baik jalan perlahan di jalan seperti ini...biar body awet ga gampang longgar...hehe. Mungkin nanti saat ban standar sudah gundul saya akan ganti dan naikkan 1 nomor menjadi 80/90 (depan) dan (90/90) belakang. Atau mungkin ganti diameter velgnya?? :D *entahlah

Update: mungkin karena dulu masih baru....shock depan blum terlalu lentur...sekarang sudah terasa lebih baik

2.  Bunyi klakson nya ga segagah tampangnya...hahaha..cempreng seperti punya masalah kepercayaan diri...wkwkwk.

3.  Switch lampu dim...tidak ergonomis... Ini hanya masalah feeling saja sih...terasa tidak enak saja dibanding model pabrikan lain. Tetapi mungkin desain ini lebih tahan hujan, karena air tidak mudah masuk ke celah (IMHO).

4. Rem settingan pabrik agak terlalu lembut (terutama rem depan), jadi perlu menarik rem lebih dalam jika ingin lebih pakem - Nanti minta di setting saat servis pertama.

5. Besi handel belakang tidak nyaman di tangan...terasa agak sakit saat saya akan menggeser motor ke samping (entahlah...mungkin kerena biasa dengan vega-R 2005 yang handle biasa saja..tidak berlekuk di bagian bawahnya - seandainya saja berlapis karet).

5.  Subjektifnya, riding position kurang cocok untuk saya yg 172 cm...agak harus menekuk punggung...jadinya buat saya bikin punggung cepat pegal. Mungkin hanya harus membiasakan saja setelah pindah dari motor lama yang model bebek.

6. (Update)  Ternyata coba lepas tangan ko ga bisa ya...lari ke kiri terus... Apa karakter matic
memang begini...berat ke kiri karena posisi CVT yang ada di sebelah kiri? (mohon tanggapannya)

7. Update: Top speed nya dibawah rata2...dari 80 - 90 kpj naiknya susah payah

Overall...secara umum...untuk sekedar keperluan rumah-kantor saya tidak salah memilih Soul GT untuk menemani keseharian saya antara rumah dan kantor.

Semoga berguna... Lebih kurangnya mohon maaf.  Tunggu saja review lanjutannya setelah STNK dan nopol nya keluar sehingga jarak jelajah tidak lagi terbatas...




Memilih Motor Baru, Pengganti si Biru (Jilid 2)

Lanjutan dari Jilid 1

Kali ini saya akan berbagi secara singkat mengenai proses saat saya memilih motor matic sebagai motor baru saya...sebagai lanjutan dari post sebelumnya (Jilid 1).  Saya akan membahas nya berdasarkan daftar kandidat motor matic yang saya sukai.

Sebelum membahas satu persatu....inilah daftar motor matic yang menjadi pilihan saya..saat di akhir tahun 2012:
- Yamaha Soul GT
- Honda Spacy Helm in FI
- Vario Techno Helm-in 125 FI
- Suzuki Hayate 125
- Suzuki Skydrive 125

Inilah kesimpulan subjektif saya pada saat mengumpulkan begitu banyak informasi dari dunia maya:

Yamaha Soul GT

Jelas ini adalah pilihan utama saya, karena alasan desain yang macho, teknologi injection YMJetFI, dek lebar, bagasi cukup.  Soul GT sudah hampir saya pinang, sampai akhirnya saya ragu gara-gara ada beberapa review tentang keluhan motor ini...terutama kasus getaran tidak wajar (katanya). Bahkan sampai ada yang ganti CVT dan bolak balik beres...masih belum 'beres'. Walhasil saya menjadi ragu.



Honda Spacy Helm-in FI

Honda Spacy...sempat menarik perhatian saya dulu kala...setelah meminjam punya teman di tahun 2011. Motor ini nyaman menurut saya (maklum terbiasa naik motor butut). Ini masuk prioritas ke-2 di pilihan saya, alasan utamanya bagasinya yang jumbo...body belakang nya gambot...terlihat sexy di mata saya (maklum namanya juga penggemar bokong besar...hehehe).  Reviewnya juga bagus, walau semox namun tetap lincah. Satu saja yang membuat sedikit ragu adalah karena desain nya yang aga2 kuno..kurang sporty..dan lagi-lagi masalah chemistry dengan brand nya yang bergambar sayap-sayap patah...:).



Vario Techno Helm-in 125 FI

Dari sisi desain, saya acungi jempol...ini motor futuristic design.  Ditambah dengan nama baiknya saat jaya di jaman karburator, plus lagi-lagi bagasi yang jumbo.  Walaupun harganya sudah melampaui batas psikologis budget saya (hahahaha...so iyeh gini istilahnya), tetapi saya sempat tergoda untuk meminang si Vartech ini. Saya sempat berfikir untuk mengambil yang non-CBS karena perbedaan harganya lumayan signifikan.  Akan tetapi setelah mengobrak abrik dunia maya...kok banyak sekali keluhan disana sini.  Ditambah lagi akhirnya ada teman kantor yang bawa motor ini...setelah saya coba...kok sepertinya agak kurang responsif di putaran bawah..terasa seaakan bensin tersendat.  Kemudian sang pemilik pun mengeluh mengenai busi yang rajin ganti sebulan sekali.  Mengenai suara ngorok, saya pun mendengarnya...agak aneh memang...tetapi buat saya sih sebenarnya bukan menjadi masalah utama. Kesan ini semakin diperburuk setelah saya menemukan sebuah Vartech baru sedang mogok di pinggir jalan. Ooow My God...apa yang terjadi??.  Akhirnya si Vartech pun saya coret dari dafter target saya. *sorry...



Hayate dan Skydrive 125.

Dua motor ini saya satukan saja pembahasannya...karena satu brand yang sama dan kelasnya identik.  Hayate sempat menarik hati saya, karena reviewnya bagus...performanya handal di semua putaran. Sayang dek nya yang tinggi (seperti Nouvo) membuat saya sedikit ilfeel....karena alasan saya memilih matic adalah dek nya yang serba guna.  Lalu saya beralih melirik Skydrive yang juga punya mesin 125 cc.  Desain nya ok...reviewnya pun cukup bagus. Hanya tinggal melihat aslinya dan merasakan chemistrynya.  Akan tetapi satu pertimbangan muncul....yaitu layanan purna jual.  Karena di dealer tempat saya melihat motor...tidak ada bengkel nya. Wawww....kok bisa?? Saya pun bertanya ke teman peengguna Suzuki, dia pun mengeluh dengan layanan after sales nya yang lemah. Dua bengkel resmi di dekat rumahnya tutup, sehingga kini dia harus pergi agak jauh jika harus ke 'beres'. Keluhannya unik, dia bilang seperti ini... 'Suzuki nggak kaya dulu, sekarang bengkelnya susah...udah mau bangkrut kayanya'...nah lho. Ok...saya tidak mau ambil resiko untuk pusing 7 keliling di kemudian hari. Lagi pula saya tidak menemukan dealer dan bengkel Suzuki yang berada di radius jalur rumah-kantor saya sehari-hari.  Kesimpulannya Suzuki saya coret dari daftar kandidat.




Setelah proses-proses diatas, pilihan pun menjadi tinggal dua...Soul GT dan Spacy Helm-in.  Wahh dua-dua nya seimbang...punya skor sama jika head to head...dengan plus dan minus nya masing-masing.  Sampai titik ini, saya kembali menunda keputusan saya...bingung...hehehe.

Kurang lebih 1 minggu saya pun off dari proeses memilih motor baru. Hingga suatu hari saya membuka website resmi Yamaha Motor Indonesia...tiba-tiba saja wajah Lorenzo terpampang disitu berdiri disamping sebuah motor matic merah yang tampak ciamik dan sporty.  Apa ini?? Ternyata awal Januari adalah kelahiran Skutik baru Yamaha, Xeon RC YMJetFI. Waaawww....mungkin ini yang akan jadi pilihan saya. Kenapa??...karena fiturnya canggih, sesuai dengan kebutuhan saya, dan yang pasti harganya lebih murah 1 juta dari Xeon lama.

Saya pun langsung sms ke kontak sales di dealer Yamaha dekat rumah, minta dikabari jika Xeon RC sudah datang ke kota saya.  Selang beberapa hari ternyata kabar itupun datang...sebuah sms di sore hari masuk....'Pak, Xeon RC yang baru sudah ada, kapan bapak mau lihat?'  Tidak pakai lama saya langsung membalas 'Besok pagi saya mampir ke situ mbak'. Yippeiii.....

Sampai di dealer...terpampanglah Xeon RC terkini berwarna putih-orange. Dan disampingnya berjejer 3 warna dari Soul GT Street Series, yang sekarang jadi terlihat jauh lebih fresh, sporty, dan sexy...namun tetap tampilan gahar dan macho.

Saya pun minta untuk lihat Xeon warna merah yang ternyata masih di gudang. Saya pun dipersilahkan melihat-lihat ke gudang.  Uhhhh...lihat foto dan aslinya...Xeon RC bener2 sexy...warna merahnya berani.  Oh iya, sebelumnya saya sempat berbincang dengan seorang ibu pengunjung yang begitu antusias saat berada di depan si Xeon RC.  Ngobrol-ngobrol...ternyata Xeon RC ini didesain oleh putra Indonesia aseli, yang juga ternyata adalah anak kandung sang ibu!! Wowwww..... Saya pun ngobrol agak lama, beliau sih sebenarnya yang banyak cerita mengenai anaknya (saya sempat tanya nama sang anak the designer...tapi saya lupa lagi...dan ternyata lulusan dari universitas yang sama dengan saya...wew...bangga lah).

Singkat cerita saya pun masuk ke gudang, melihat si Xeon Merah. Memang ciamik...  Tetapi entah kenapa, Soul GT Street putih merah di sampingnya tidak kalah menggoda nya....waduhhh....
Saya pun mencoba menaiki keduanya....bahkan minta menyalakan mesinnya..  Putar sana sini lihat dari segala sisi...antara dua pilihan ini. Kok lama-lama lebih sreg Soul GT Street ya...wkwkwk.

Saya pun memperhatikan lebih seksama...ternyata dek Xeon sedikit lebih sempit dibanding si GT.  Ditambah lagi lampu nya seperti kurang kedap, karena saya melihat butir2an air di dalamnya (atau di celah antara lampu dan body)...sepertinya terkena hujan saat diangkut dari pabrik dan titik airnya tinggal disitu... Nah lho!! Kenapa nih Yamaha ko begini???

Setelah menghabiskan waktu hampir setengah jam....diatara 2 pilihan..akhirnya saya pun mengambil KEPUTUSAN AKHIR....saya akan pinang si Soul GT!!!  Maaf bu, Xeon RC desain anaknya memang cantik, memang sebuah strategi 'perang' jempolan dari Yamaha untuk melawan dominasi Honda (terutama Vartech 125 nya), tetapi hati tidak bisa dibohongi...saya lebih suka Soul GT...hehehe.

Selesai sudah proses pencarian, sambil menyanyi lagu milik salah satu band ternama Indonesia....'akhirnya ku menemukan mu' (lebai mode on). Sebagai ringkasan, inilah poin-poin yang menjadi alasan kenapa saya menetapkan hati untuk 'meminang' Soul GT relatif terhadap kandidat utama lainnya:

- Pilihan jatuh ke matic Yamaha adalah karena pengalaman dengan brand ini, dan bengkel+dealer nya sangat dekat dengan rumah. Jadi ini adalah smart..tidak perlu jauh-jauh kalau ke Beres.Terlebih lagi saya fans berat Rossi dan Lorenzo...:D.
- Desain body...dari dulu sudah suka sih.
- Stripping baru versi Street...membuat nya terlihat semakin menarik dari versi aslinya.
- Harga jelas masuk rentang budget saya.
- Bagasi nya vs bagasi Xeon, tidak terlalu berbeda nyata di mata saya.
- Dek lebih luas...penting buat saya.
- Saya tidak membutuhkan (baca: tidak menginginkan) teknologi side stand switch nya Xeon, karena saya kalau keluar rumah selalu menutup gerbang sendiri...jadi malas rasanya kalau mesin motor harus mati dulu secara otomatis saat saya tinggalkan sebentar di pinggir jalan untuk saya menutup dan mengunci gerbang rumah saya...hehehe.
- Mesin 125cc Xeon awalnya adalah faktor yg membuat saya sangat berat untuk berpaling ke SOul GT...ditambah dengan desain karakter motor ini untuk yang hobi akselerasi dan kecepatan...tetapi sekali lagi..saya hanya butuh motor harian.  
- Mengenai beberapa keluhan Soul GT yang muncul di web/blog...menurut saya itu hanya beberapa kasus kecil saja. Lihat saja perbandingan jumlah posting mngenai keluhan Soul GT vs keluhan Vartch 125...keluhan Vartech ada dimana2...hehehe.

So, here we are...saya pun mendaftar untuk proses kredit...sambil menunggu beberapa hari kedepan untuk proses verifikasi data.

Demikian sharing saya....semoga berkenan...
Selanjutnya akan saya share mengenai kesan pertama mengendarai si Soul GT Street.....

Post sebelumnya Jilid 1